Direktur Badan Penyelidik Federal (FBI), Robert Mueller, dalam sidang dengar pendapat di Kongres, mengemukakan bahwa jaringan teror Al-Qaeda sedang memusatkan perhatian untuk merekrut orang Barat karena pemimpin mereka yakin pemilik asli paspor Eropa atau Amerika Utara akan lebih mudah masuk AS dibandingkan dengan warga negara lainnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan dua hari setelah direktur badan intelijen AS (CIA) , Michael Hayden, memberi pernyataan serupa yaitu t Al-Qaeda sedang merekrut dan melatih teroris asal Barat.
Para anggota baru itu "bertampang Barat" dan "bisa datang ke negeri ini...tanpa menarik perhatian seperti lainnya," kata Hayden, seperti dikutip AFP.
"Mereka bisa jadi siapapun," kata Matthew Levitt, ahli dari Washington Institute for Near East Policy. Levitt mengatakan, Al-Qaeda dapat merekrut golongan radikal asal Eropa yang bisa masuk ke AS "menggunakan paspor asli bahkan mungkin lewat program bebas visa".
"Berapa jumlahnya? sangat sulit untuk diketahui karena kita setidaknya ada menyangkut beribu-ribu orang," katanya.
Carpenter mengatakan bahwa Osama bin Laden dan kelompoknya pernah menyatakan akan menggunakan anggota dari Balkan, yang berbeda dengan stereotipe bangsa Arab, untuk menyusup.
"Pastinya tidak banyak simpatisan organisasi seperti itu di Barat, tapi mereka memang tidak butuh banyak orang," Carpenter mengatakan.
Namun, ahli terorisme dari Rand Corporation, Brian Jenkins, mengatakan bahwa kekhawatiran terbesar saat ini adalah apa yang disebut `teroris yang tumbuh sendiri dari dalam negeri` -- warganegara AS yang tinggal di AS."
"Dalam kasus serangan di Turki, di Spanyol, di London, rencana serangan yang terungkap di Jerman dan Denmark, atau di tempat lainnya, mereka bukan tim teroris...yang dikirim dari luar negeri, mereka semuanya berasal dari dalam negeri," kata Jenkins.
Pernyataan tersebut diungkapkan dua hari setelah direktur badan intelijen AS (CIA) , Michael Hayden, memberi pernyataan serupa yaitu t Al-Qaeda sedang merekrut dan melatih teroris asal Barat.
Para anggota baru itu "bertampang Barat" dan "bisa datang ke negeri ini...tanpa menarik perhatian seperti lainnya," kata Hayden, seperti dikutip AFP.
"Mereka bisa jadi siapapun," kata Matthew Levitt, ahli dari Washington Institute for Near East Policy. Levitt mengatakan, Al-Qaeda dapat merekrut golongan radikal asal Eropa yang bisa masuk ke AS "menggunakan paspor asli bahkan mungkin lewat program bebas visa".
"Berapa jumlahnya? sangat sulit untuk diketahui karena kita setidaknya ada menyangkut beribu-ribu orang," katanya.
Carpenter mengatakan bahwa Osama bin Laden dan kelompoknya pernah menyatakan akan menggunakan anggota dari Balkan, yang berbeda dengan stereotipe bangsa Arab, untuk menyusup.
"Pastinya tidak banyak simpatisan organisasi seperti itu di Barat, tapi mereka memang tidak butuh banyak orang," Carpenter mengatakan.
Namun, ahli terorisme dari Rand Corporation, Brian Jenkins, mengatakan bahwa kekhawatiran terbesar saat ini adalah apa yang disebut `teroris yang tumbuh sendiri dari dalam negeri` -- warganegara AS yang tinggal di AS."
"Dalam kasus serangan di Turki, di Spanyol, di London, rencana serangan yang terungkap di Jerman dan Denmark, atau di tempat lainnya, mereka bukan tim teroris...yang dikirim dari luar negeri, mereka semuanya berasal dari dalam negeri," kata Jenkins.